10+ Cara Atasi Bekas Cacar di Kulit, dari Alami hingga Prosedur Medis

Fimela.com, Jakarta Bekas cacar air seringkali menjadi masalah estetika yang mengganggu kepercayaan diri. Terutama jika muncul di area kulit yang terlihat jelas seperti wajah. Ini dapat berupa bopeng, bercak kehitaman, atau keputihan yang sulit dihilangkan.

Kondisi ini umumnya terjadi ketika proses penyembuhan kulit terganggu selama cacar air. Seringkali akibat garukan berlebihan atau infeksi pada lenting cacar yang meradang. Akibatnya, kulit tidak dapat beregenerasi sempurna dan meninggalkan jejak.

Namun, Sahabat Fimela tidak perlu khawatir berlebihan. Ada berbagai cara atasi bekas cacar di kulit yang bisa dicoba. Mulai dari perawatan rumahan sederhana hingga prosedur medis canggih yang efektif.

Penting untuk diingat bahwa mencegah bekas luka cacar air jauh lebih mudah daripada mengobatinya. Langkah-langkah pencegahan ini dapat dilakukan sejak awal munculnya cacar air. Ini merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan keindahan kulit Sahabat Fimela.

Salah satu hal terpenting adalah menghindari menggaruk lenting cacar air. Menggaruk dapat menyebabkan infeksi dan penyebaran virus, serta meninggalkan bekas luka cekung permanen. Gunakan antihistamin jika rasa gatal sangat mengganggu untuk mengurangi keinginan menggaruk.

Selain itu, menjaga kulit tetap lembap selama wabah cacar air sangat dianjurkan. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan mendukung proses penyembuhan yang optimal. Jangan lupa gunakan tabir surya untuk mencegah bekas luka menjadi lebih gelap dan terlihat jelas.

Cara terbaik untuk menghindari bekas cacar tentu saja dengan tidak terinfeksi cacar air. Melakukan vaksinasi cacar air adalah langkah preventif yang paling efektif. Jika sudah dewasa, vaksin herpes zoster juga penting karena keduanya disebabkan virus yang sama.

Bagi Sahabat Fimela yang mencari solusi alami, beberapa bahan rumahan dapat membantu menyamarkan bekas cacar. Meskipun penelitian ilmiah spesifik untuk bekas cacar masih terbatas. Bahan-bahan ini dikenal memiliki sifat penyembuhan kulit yang baik.

Lidah buaya adalah pilihan populer berkat sifat menghidrasi dan anti-inflamasinya. Oleskan gel lidah buaya segar pada bekas luka dua kali sehari selama 30-60 menit. Minyak kelapa, kaya asam lemak dan antioksidan, juga dapat memperbaiki kulit rusak dan memudarkan bekas luka.

Madu, dengan sifat penyembuhannya, bisa mencerahkan bekas luka dan meningkatkan tekstur kulit. Aplikasikan sebagai masker selama 15-20 menit. Oatmeal, yang bersifat antiradang, juga dapat dicampur air hangat dan dioleskan pada bekas cacar untuk membantu penyembuhan.

Baking soda, dengan sifat antiseptik dan anti-inflamasi, dapat dibuat pasta dan dioleskan rutin. Minyak rosehip dan vitamin E juga sering digunakan. Minyak rosehip terbukti meningkatkan tampilan bekas luka, sedangkan vitamin E adalah antioksidan kuat yang mendukung penyembuhan kulit.

Jika perawatan rumahan belum cukup, ada berbagai krim topikal dan prosedur medis yang bisa menjadi solusi. Krim dan salep ini dirancang khusus untuk mengatasi masalah bekas luka. Penting untuk berkonsultasi dengan dermatolog untuk menentukan pilihan terbaik.

Krim retinol, turunan vitamin A, mendorong pergantian kulit dan produksi kolagen. Asam glikolat dan AHA lainnya bekerja dengan mengelupas lapisan kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel baru. Lembaran silikon juga efektif melembapkan dan memudarkan bekas luka lama maupun baru.

Untuk kasus yang lebih parah, prosedur dermatologis menawarkan hasil yang signifikan. Pengelupasan kimia (chemical peels) mengangkat lapisan kulit rusak dan mendorong pertumbuhan kulit baru. Mikrodermabrasi dan microneedling merangsang produksi kolagen dan memperbaiki tekstur kulit.

Terapi laser adalah salah satu metode paling umum untuk bekas cacar, mengurangi tampilan dan meningkatkan tekstur kulit. Filler dapat mengisi lekukan bekas bopeng, sementara eksisi bekas luka dan subcision mengatasi bekas luka cekung yang dalam. Cangkok kulit menjadi pilihan terakhir untuk bekas luka sangat parah.