Cystic Acne Bikin Nggak Percaya Diri? Ini Penyebab dan Solusinya!

1 day ago 12

Fimela.com, Jakarta Bayangkan ketika Sahabat Fimela bangun di pagi hari, bercermin, dan melihat jerawat merah besar yang terasa nyeri di wajah. Bukan sekadar jerawat biasa, tapi benjolan yang terasa dalam di bawah kulit, sulit hilang, dan sering meninggalkan bekas. Jika Sahabat Fimela pernah mengalami hal ini, mungkin itu adalah cystic acne atau yang sering disebut jerawat batu.

Berbeda dari jerawat biasa, cystic acne sering kali muncul tanpa peringatan dan sulit diatasi hanya dengan produk perawatan kulit biasa. Rasa sakitnya pun bukan hanya secara fisik, tetapi juga bisa memengaruhi kepercayaan diri. Tak jarang, banyak orang merasa frustrasi karena jerawat ini seolah tak kunjung membaik, bahkan setelah mencoba berbagai cara.

Namun, sebelum panik dan terburu-buru mencari solusi instan, penting untuk memahami lebih dalam apa sebenarnya penyebab jerawat batu ini. Apakah hanya karena faktor hormon? Atau ada kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari memperburuk kondisinya?

Melansir my.clevelandclinic.org, melalui artikel ini, Sahabat Fimela akan diajak mengenal lebih jauh tentang cystic acne, mulai dari penyebab hingga solusi yang tepat agar kulit kembali sehat dan terawat. Sebab, dengan pemahaman yang tepat, mengatasi jerawat batu bisa menjadi lebih mudah dan efektif!

Apa Itu Cystic Acne?

Banyak orang pernah mengalami jerawat, tetapi tidak semua jerawat sama. Salah satu jenis yang paling membandel adalah cystic acne atau yang sering disebut jerawat batu. Berbeda dari jerawat biasa, cystic acne terbentuk jauh di dalam kulit, terasa nyeri, dan sering kali berisi nanah. Jenis jerawat ini cenderung sulit diobati dan lebih rentan meninggalkan bekas luka jika tidak ditangani dengan benar. Cystic acne terjadi ketika minyak berlebih dan sel kulit mati menyumbat pori-pori, sementara bakteri yang terperangkap di dalamnya menyebabkan peradangan yang lebih dalam. Akibatnya, muncullah benjolan merah besar yang terasa sakit dan bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama.

Perbedaan Jerawat Kistik dan Nodul

Cystic acne sering disamakan dengan nodular acne karena keduanya sama-sama menyebabkan benjolan besar dan menyakitkan di bawah kulit. Namun, ada perbedaan utama yang membedakan keduanya. Jerawat kistik berisi cairan atau nanah yang dapat membuatnya tampak lebih lunak ketika disentuh. Sementara itu, nodular acne lebih keras dan padat karena tidak mengandung cairan. Kedua jenis jerawat ini dapat meninggalkan bekas luka permanen jika tidak ditangani dengan benar, sehingga membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan jerawat biasa.

Penyebab Cystic Acne

Munculnya cystic acne dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab utama adalah perubahan hormon, terutama selama masa remaja, menstruasi, kehamilan, atau menopause. Hormon yang tidak seimbang dapat merangsang produksi minyak berlebih pada kulit, yang akhirnya menyumbat pori-pori dan memicu peradangan. Faktor genetik juga berperan besar dalam menentukan apakah seseorang rentan mengalami cystic acne. Jika salah satu atau kedua orang tua pernah mengalami masalah ini, kemungkinan besar keturunannya juga akan mengalami hal yang sama. Selain itu, stres juga dapat memperburuk kondisi jerawat kistik, karena tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang dapat merangsang produksi minyak berlebih di kulit.

Seperti Apa Bentuk Cystic Acne?

Cystic acne dapat muncul di berbagai bagian tubuh, tetapi paling sering terjadi di wajah, terutama di area dagu dan rahang. Selain itu, jerawat ini juga dapat berkembang di punggung, dada, bahu, hingga lengan atas. Jerawat kistik tampak seperti benjolan merah besar yang terasa nyeri dan terkadang memiliki bagian atas berwarna putih atau kuning karena berisi nanah. Dalam beberapa kasus, jerawat ini bisa bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum akhirnya mengempis. Jika dipencet atau dipecahkan, cystic acne dapat meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan dan memerlukan perawatan tambahan untuk mengembalikan tekstur kulit.

Bagaimana Cara Mengatasi Cystic Acne?

Karena cystic acne merupakan jenis jerawat yang parah, penggunaan produk perawatan kulit biasa sering kali tidak cukup untuk mengatasinya. Pengobatan medis menjadi pilihan yang lebih efektif, terutama dengan bantuan dokter kulit. Salah satu metode yang umum digunakan adalah penggunaan antibiotik oral yang berfungsi untuk mengurangi peradangan dan membunuh bakteri penyebab jerawat. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan krim atau gel yang mengandung bahan aktif seperti retinoid, benzoyl peroxide, atau asam salisilat untuk membantu mengurangi produksi minyak dan mempercepat regenerasi kulit.

Untuk kasus yang lebih parah, dokter mungkin menyarankan penggunaan isotretinoin atau yang lebih dikenal dengan nama Accutane. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi minyak secara drastis, sehingga efektif untuk mengatasi jerawat kistik yang membandel. Namun, isotretinoin harus digunakan di bawah pengawasan dokter karena memiliki efek samping yang cukup serius, termasuk kulit kering, bibir pecah-pecah, dan bahkan risiko gangguan hati jika tidak digunakan dengan benar.

Selain itu, metode lain seperti suntikan kortikosteroid dapat digunakan untuk mengempiskan jerawat yang besar dan menyakitkan dalam waktu singkat. Jika jerawat kistik sudah membentuk abses yang besar, dokter mungkin akan melakukan prosedur insisi dan drainase untuk mengeluarkan nanah dan mengurangi peradangan.

Pencegahan Cystic Acne

Meskipun tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko munculnya cystic acne. Menjaga kebersihan wajah dengan mencuci muka dua kali sehari menggunakan pembersih yang lembut dapat membantu menghilangkan minyak berlebih dan kotoran yang menempel di kulit. Menggunakan produk perawatan kulit yang bebas minyak dan non-komedogenik juga penting agar pori-pori tidak tersumbat.

Selain itu, pola makan juga dapat berpengaruh terhadap kondisi kulit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti makanan manis dan produk susu, dapat memperburuk jerawat. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi makanan tersebut dan menggantinya dengan makanan sehat yang kaya akan antioksidan dan asam lemak omega-3 dapat membantu menjaga kesehatan kulit.

Stres juga menjadi faktor pemicu cystic acne, sehingga penting untuk mengelola stres dengan baik melalui aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau olahraga ringan. Menghindari kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang kotor serta tidak memencet jerawat juga dapat membantu mencegah penyebaran bakteri dan mengurangi risiko bekas luka.

Cystic acne memang bisa menjadi masalah kulit yang mengganggu, baik secara fisik maupun emosional. Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang penyebabnya dan langkah-langkah yang benar dalam perawatannya, kondisi ini dapat dikendalikan. Menggunakan produk perawatan yang sesuai, berkonsultasi dengan dokter kulit, serta menjaga pola hidup sehat dapat menjadi kunci dalam mengatasi dan mencegah jerawat kistik. Jika Sahabat Fimela mengalami masalah cystic acne yang sulit diatasi, jangan ragu untuk mencari bantuan medis agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah munculnya bekas luka permanen di kulit.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Beauty |