Fimela.com, Jakarta Perawatan kulit tubuh merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan serta penampilan individu. Banyak orang mengenal penggunaan scrub badan dan lulur sebagai cara untuk membuat kulit terlihat lebih cerah dan bersih. Meskipun sering kali dianggap serupa, sebenarnya terdapat perbedaan yang jelas antara keduanya, baik dari segi bahan, tekstur, maupun cara kerja.
Perbedaan ini sangat berpengaruh terhadap efektivitas masing-masing dalam mengangkat sel-sel kulit mati. Pemilihan metode yang sesuai dapat berdampak pada hasil perawatan, mulai dari kulit yang lebih halus hingga peningkatan proses regenerasi sel. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami kedua metode ini agar dapat menggunakannya dengan bijaksana.
Untuk membantu Anda memahami perbedaan serta fungsi dari lulur dan scrub, Fimela.com akan menjelaskan lebih lanjut di bawah ini. Simak informasi lengkapnya yang dirangkum pada Senin (18/8).
Perbedaan Scrub dan Lulur
Dalam dunia medis, baik scrub maupun lulur memiliki fungsi yang serupa, yaitu untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Namun, keduanya berbeda dalam hal komposisi dan cara penggunaannya.
Scrub biasanya dibuat dari butiran halus seperti gula, garam, atau biji-bijian yang telah digiling, memberikan eksfoliasi mekanis yang cukup kuat. Di sisi lain, lulur umumnya berbentuk pasta lembut yang terbuat dari bahan alami seperti rempah-rempah, beras, atau susu, sehingga lebih lembut saat diaplikasikan ke kulit.
Perbedaan dalam bahan dan tekstur ini menghasilkan efek yang berbeda pada kulit. Scrub cenderung memberikan hasil yang lebih cepat karena kemampuannya dalam mengikis sel kulit mati secara instan. Sementara itu, lulur memerlukan waktu lebih lama untuk memberikan hasil, tetapi menawarkan pengalaman perawatan yang lebih menyeluruh dengan manfaat tambahan seperti melembapkan dan mencerahkan kulit.
Secara tradisional, lulur juga sering digunakan dalam perawatan spa maupun ritual kecantikan, terutama di Indonesia. Di sisi lain, scrub lebih banyak digunakan dalam konteks modern karena kemudahan dan kepraktisannya untuk digunakan di rumah. Hal ini menjadikan keduanya memiliki segmen peminat yang berbeda, tergantung pada kebutuhan perawatan kulit masing-masing individu.
Perbedaan lain dari lulur dan scrub badan juga dapat dilihat dari cara penggunaannya. Scrub badan bisanya menjadi bagian dari rutinitas perawatan kulit mingguan, idealnya dilakukan 1–2 kali seminggu, tergantung pada jenis kulit Anda. Scrub berfungsi untuk mempersiapkan kulit agar lebih siap dalam proses pengelupasan. Saat menggunakan scrub, Anda perlu menggosok tubuh mulai dari tangan hingga kaki dengan gerakan memutar. Setelah selesai, pastikan untuk membilas tubuh hingga bersih. Sementara lulur diaplikasikan pada seluruh permukaan kulit dalam kondisi kering dan biasanya disertai dengan pijatan lembut untuk memberikan efek relaksasi sembari membersihkan kulit. Setelah lulur dioleskan, biarkan selama kurang lebih 15 menit agar meresap, kemudian bilas dengan air.
Mana yang Lebih Efektif Scrub atau Lulur untuk Angkat Sel Kulit Mati?
Keefektifan penggunaan scrub dan lulur sangat tergantung pada kondisi kulit masing-masing orang. Dalam sebuah penelitian berjudul "Uji Sifat Fisik Sediaan Lulur Ekstrak Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Serta Uji Efektivitas Kelembaban (Moisture) dan Kehalusan (Evenness) pada Kulit" yang diterbitkan dalam Majalah Farmasetika, dijelaskan bahwa scrub memiliki peran khusus dalam mengangkat sel-sel kulit mati pada tipe kulit tertentu. "Body scrub merupakan salah satu pilihan yang menjanjikan sebagai kosmetik yang mampu mengangkat dan mengurangi sel mati pada kulit," tulis studi tersebut.
Untuk kulit yang memiliki tekstur tebal, kasar, dan sering terpapar polusi, penggunaan butiran scrub sangat dianjurkan. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki kulit sensitif atau kering, penggunaan lulur lebih disarankan. Lulur biasanya mengandung bahan alami yang tidak hanya membantu mengangkat sel kulit mati, tetapi juga memberikan nutrisi pada kulit secara lebih lembut. Selain itu, lulur juga dapat memberikan efek relaksasi karena seringkali mengandung bahan alami dengan aroma yang menenangkan, sehingga pengalaman perawatan kulit menjadi lebih menyenangkan.
Faktor Penentu Berhasilnya Proses Pengangkatan Kulit
Keberhasilan proses eksfoliasi tidak hanya bergantung pada pilihan metode yang digunakan, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Salah satu yang paling utama adalah kondisi kulit yang akan dirawat; kulit yang kering membutuhkan kelembapan lebih agar terhindar dari iritasi. Selain itu, teknik pemakaian juga sangat penting, karena "menggosok terlalu keras justru bisa merusak lapisan kulit." Faktor penting lainnya yang perlu diingat adalah waktu pemakaian. Waktu terbaik untuk melakukan eksfoliasi adalah setelah mandi dengan air hangat, karena saat itu pori-pori lebih terbuka, sehingga sel-sel kulit mati dapat diangkat dengan lebih mudah.
Tak hanya itu, penggunaan pelembap setelah proses scrub atau lulur juga merupakan tahap krusial untuk menjaga kelembapan dan kesehatan kulit. Bahan aktif yang terkandung dalam produk eksfoliasi juga berperan besar dalam menentukan hasil akhir. Sebagai contoh, scrub yang mengandung vitamin E atau lulur dengan susu dan bengkoang dapat meningkatkan efektivitas sekaligus memberikan manfaat tambahan, seperti pencerahan kulit. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan proses eksfoliasi tidak hanya ditentukan oleh metode yang dipilih, tetapi juga oleh pendekatan perawatan kulit yang menyeluruh.
Perbedaan Cara Menggunakan
Sesuai dengan informasi yang dilansir fimela.com dari laman Alo Dokter, terdapat perbedaan signifikan antara penggunaan scrub dan lulur, yang pada gilirannya mempengaruhi hasil yang diperoleh. Scrub biasanya digunakan dengan cara digosok secara melingkar pada area tubuh tertentu, terutama pada bagian yang lebih kasar seperti siku, lutut, dan tumit. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan yang berlebihan atau tekanan yang terlalu kuat saat melakukan scrub dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Di sisi lain, lulur diaplikasikan secara merata di seluruh permukaan tubuh dan dibiarkan selama beberapa menit hingga setengah kering sebelum digosok dengan lembut. Proses ini tidak hanya berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati, tetapi juga memberikan kesempatan bagi nutrisi alami untuk meresap ke dalam kulit. Oleh karena itu, lulur sering kali dianggap sebagai metode perawatan yang lebih komprehensif. "Berbeda dari scrub badan, lulur dioleskan ke seluruh tubuh dalam keadaan kulit yang kering dan biasanya disertai dengan pijatan lembut untuk tujuan relaksasi sekaligus membersihkan kulit. Lulur yang telah dioleskan ke badan perlu didiamkan sekitar 15 menit, setelah itu baru dibilas dengan air," saran Alo Dokter.
Alasan Scrub Tidak Disarankan Digunakan di Wajah
Struktur kulit pada wajah jauh lebih tipis dan sensitif jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Penggunaan scrub yang memiliki butiran kasar dapat menyebabkan luka mikro, iritasi, dan bahkan memperburuk masalah jerawat ketika diterapkan pada area wajah.
Oleh karena itu, banyak ahli dermatologi tidak menyarankan penggunaan scrub untuk wajah. Sebagai alternatif, eksfoliasi wajah sebaiknya dilakukan dengan produk khusus seperti exfoliating toner atau serum yang mengandung asam ringan (AHA/BHA). Produk-produk ini bekerja secara kimiawi tanpa perlu gesekan, sehingga lebih aman bagi kulit wajah.
"Bahan aktif yang terkandung dalam scrub badan biasanya juga memiliki konsentrasi asam yang lebih kuat dibandingkan produk untuk wajah." sebut laman Hello Sehat.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.