Fimela.com, Jakarta Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka sempat menyinggung soal mahalnya parfum brand luxury terbuat dari kemenyan. Sementara, kemenyan sendiri identik dengan budaya mistis yang melekat dengan budaya Indonesia.
Namun di tangan ahli parfum, kemenyan bisa menjadi sebuah bahan yang diandalkan untuk menciptakan aroma mahal untuk sebuah parfum dari brand luxury. Seperti dikutip dari Karl Winters, kemenyan dalam dunia wewangian lebih akrab disebut Frankincense Olibanum. Bahan ini sangat populer di kalangan parfum luxury, bahkan sangat dihargai karena aromanya yang kompleks dan serbaguna.
Franksincense atau kemenyan dibuat dari resin pohon Boswellia yang dihargai karena sifat aromatiknya. Memiliki perpaduan aroma yang unik antara aroma manis, smokey, citrusy, luminous, mineralik, dan balsamic. Perpaduan aromanya yang kompleks bisa berpadu dengan berbagai profil aroma, mulai dari green citrus hingga aroma oriental, seperti oud dan vetiver. Menghasilkan wewangian kelas atas yang digandrungi oleh kaum sosialita.
Bahkan, seperti dikutip dari IRFE, kemenyan telah memainkan peranan sentral dalam membentuk seni wewangian selama berabad-abad. Penggunaannya pun mencakup berbagai ritual kuno, melambangkan kemewahan dan hubungan spiritual melalui aromanya. Seperti misalnya dalam budaya Mesir, menggunakan kemenyan dalam ritual suci dan pembalsaman, mencampurnya menjadi dupa untuk menghormati dewa-dewa.
Kemenyan dalam budaya global
Sementara di Timur Tengah, bangsa Sumeria menyebutkan sebagai “keringat para dewa” yang menunjukkan nilai budaya yang mendalam. Kerajaan memasukkan aroma botani ini ke dalam upacara-upacara yang melambangkan kekuasaan dan keilahian. Kaisar Romawi membakar kemenyan selama perayaan-perayaan umum untuk mengesankan warga dengan kemegahannya.
Di Indonesia, kemenyan juga memiliki peranan penting dalam konteks ritual dan upacara adat sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan dunia spiritual, memohon perlindungan, membersihkan energi negatif. Menjadi identik dengan dunia mistis lantaran asap kemenyan dipercaya menjadi jembatan yang menghubungkan dunia manusia dan dunia roh. Meskipun ada perdebatan dan stigma terkait penggunaannya, kemenyan tetap memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tinggi, serta kembali mendapat perhatian dalam konteks pelestarian warisan budaya.
Kemewahan dari Fransincense atau kemenyan ini yang dibawa oleh parfum luxury turut menggeser stigma mistis yang melekat. Di dunia parfum, kemenyan dipandang dengan perspektif yang berbeda sebagai aroma yang memikat dan kaya untuk membangkitkan rasa elegan.
Posisi esensial dari aroma kemenyan memang bukan dijadikan sebagai aroma utama. Melainkan aroma pelengkap yang meningkatkan beragam aroma seperti aroma spicy dan aroma jeruk. Elemen bunga, termasuk mawar atau melati, melembutkan intensitasnya untuk perpaduan yang lebih aromatik. Membuat parfum menjadi lebih ideal untuk komposisi unisex, lintas budaya, dan gaya pribadi.
Sebagai bukti, Fimela telah merangkum beberapa parfum luxury yang menggunakan kemenyan atau Frankincense. Menjadikan parfum-parfum ini tidak sekadar mahal melainkan juga layak untuk dijadikan sebagai bagian dari ekspresi diri.
1. Tom Ford Oud Wood
Parfum dari Tom Ford ini menawarkan aroma berkayu yang memikat dengan oud yang langka. Perpaduan kompleks dari kayu eksotis, rempah, dan amber menciptakan pengalaman yang kaya dan sensual. Aromanya sering digambarkan sebagai aroma earthy, smokey, dan elegan yang membuat jadi pilihan populer untuk pria dan wanita. Parfum ini dibanderol dengan harga Rp5,4jutaan
2. Serge Lutens L’Orpheline
Dirilis 2014, parfum unisex ini dikenal dengan aroma yang minimalis dan karakter introspektif. Parfum ini memadukan Black Pepper dan Dry Wood dengan Incense seharga Rp4,7jutaan
3. Gucci The Alchemist, The Heart of Leo
Gucci The Heart of Leo" adalah Eau de Parfum dari koleksi "The Alchemist's Garden" Gucci. Wewangian unisex seharga Rp6,5 jutaan ini dirancang untuk mewujudkan kekuatan dan keanggunan seekor singa, memadukan aroma manis dan asam dengan jejak buah dan amber. Aroma ini mengandung Blackcurrant Accord, Ekstrak Olibanum, dan Minyak Esensial Myrrh, yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman yang memikat dan tak terlupakan.
4. Louis Vuitton Nuit de Feu
Wewangian mewah unisex yang ditandai dengan profil aroma kayu oriental dan aroma dupa yang kuat. Aroma yang memikat dan misterius ini dirancang untuk membangkitkan suasana malam gurun dengan api unggun. Parfum seharga Rp7,3 jutaan ini memadukan dupa, oud, kulit, dan musk, menciptakan aroma yang hangat, sensual, dan sedikit bernuansa hewani.
5. Opsis Diptyque
Parfum ini terinspirasi dari suasana teater London di tahun 1920an. Parfum seharga Rp4,8 jutaan ini bertujuan untuk menangkap aroma ruang ganti seorang bintang, dengan sentuhan riasan powdery, parfum musk, dan kilauan lampu panggung. Aromanya mengandung bergamot, musk, iris, dan dupa, dengan aroma awal yang pedas. Aroma ini membangkitkan nuansa elegansi dunia lama dan glamor teatrikal.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.