Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernah tidak kamu merasa sudah rajin mencuci wajah, menggunakan skincare yang cocok, bahkan menghindari makanan berminyak, tapi jerawat tetap saja muncul di tempat yang sama? Kondisi ini bisa terasa membingungkan dan bikin frustasi, apalagi kalau kamu sudah mencoba berbagai cara tetapi hasilnya tetap nihil.
Breakout di area wajah tertentu sebenarnya bisa memberi sinyal penting tentang apa yang sedang terjadi di dalam tubuh atau kebiasaan sehari-harimu. Bukan cuma soal hormon atau jenis kulit, tapi juga bisa berkaitan dengan pola makan, gaya hidup, hingga kondisi kesehatan organ internal. Tubuh kita punya cara unik untuk memberi "peringatan", dan jerawat di wajah bisa jadi salah satunya.
Daripada terus menebak-nebak, yuk kita bahas bersama area-area wajah yang sering mengalami breakout dan kemungkinan penyebabnya!
Dahi: Stres dan Pola Tidur yang Tidak Teratur
Jika kamu sering mengalami jerawat di dahi, bisa jadi itu adalah pertanda dari pola tidur yang tidak konsisten atau tingkat stres yang tinggi. Area dahi berkaitan erat dengan sistem saraf dan pencernaan, sehingga ketika kamu begadang, kurang istirahat, atau sering merasa cemas, jerawat pun bisa bermunculan di bagian ini.
Selain itu, produk rambut seperti minyak rambut, dry shampoo, atau kondisioner yang tidak dibilas dengan bersih juga bisa menyumbat pori-pori di sekitar garis rambut dan dahi. Coba perhatikan, apakah kamu sering menyentuh dahi dengan tangan atau membiarkan poni menempel terlalu lama tanpa mencucinya? Kebiasaan-kebiasaan kecil ini bisa memperburuk kondisi breakout pada wajahmu.
Hidung: Produksi Minyak Berlebih dan Komedo yang Tersumbat
Hidung merupakan area yang mengandung banyak kelenjar sebaceous atau penghasil minyak alami. Tidak heran kalau bagian ini jadi rawan berjerawat, terutama dalam bentuk komedo hitam atau putih. Ketika produksi sebum berlebih tidak ditangani dengan baik, pori-pori pun mudah tersumbat dan menjadi tempat ideal bagi bakteri penyebab jerawat.
Selain faktor minyak, konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula, hingga kebiasaan menyentuh hidung saat tangan kotor pun dapat memperburuk kondisi ini. Untuk mengatasinya, membersihkan wajah secara menyeluruh dan rutin eksfoliasi bisa membantu mencegah breakout di area ini.
Pipi: Ponsel Kotor dan Sarung Bantal yang Jarang Diganti
Jerawat di pipi, terutama hanya di satu sisi, bisa jadi disebabkan oleh faktor eksternal seperti kebersihan benda-benda yang sering bersentuhan dengan wajah seperti ponsel. Saat kamu sering menempelkan ponsel ke pipi, kotoran, minyak, dan bakteri dari permukaan ponsel bisa berpindah ke kulit. Belum lagi jika kamu sering menyentuh pipi dengan tangan tanpa mencucinya lebih dulu.
Faktor lain yang kerap diabaikan adalah sarung bantal dan handuk wajah. Benda-benda ini bisa menyimpan debu, minyak, dan sisa skincare jika tidak dicuci secara rutin. Idealnya, ganti sarung bantal minimal dua kali seminggu dan gunakan tissu wajah sekali pakai agar kulitmu tetap terjaga kebersihannya.
Dagu dan Rahang: Hormon dan Pola Makan
Area dagu dan rahang sangat berkaitan erat dengan fluktuasi hormon, terutama bagi perempuan. Menjelang menstruasi, banyak perempuan mengalami lonjakan hormon androgen yang bisa memicu produksi sebum berlebih dan menyumbat pori-pori. Inilah mengapa jerawat hormonal sering kali muncul secara konsisten di area ini.
Pola makan juga turut memengaruhi kondisi ini. Konsumsi produk susu, makanan tinggi gula, dan fast food bisa memperburuk ketidakseimbangan hormon dan memperparah jerawat di area rahang. Jika kamu merasa breakout di dagu selalu muncul menjelang menstruasi, kamu bisa mempertimbangkan untuk mulai mengatur pola makan dan menjaga keseimbangan hormon dengan istirahat cukup dan olahraga rutin.
Area Sekitar Alis: Reaksi Produk atau Kebiasaan Mencabut Bulu
Jika jerawat sering muncul di sekitar alis, bisa jadi itu berkaitan dengan produk kecantikan seperti pensil alis, concealer, atau gel alis yang tidak cocok atau menyumbat pori. Sisa-sisa makeup yang tidak dibersihkan secara menyeluruh juga bisa memicu iritasi dan peradangan di area tersebut.
Selain itu, kebiasaan mencabut atau mencukur alis juga bisa menimbulkan iritasi mikro pada kulit yang sensitif. Jika alat cukur atau pinset yang digunakan tidak steril, risiko infeksi pun meningkat. Untuk itu, pastikan kamu selalu membersihkan tools serta area alis sebelum dan sesudah mencukurnya.
Area T-Zone: Minyak dan Stres
T-Zone yang meliputi dahi, hidung, dan dagu memang terkenal sebagai zona rawan jerawat karena memiliki konsentrasi kelenjar minyak yang tinggi. Jika kamu memiliki jenis kulit kombinasi atau berminyak, area ini cenderung memproduksi lebih banyak sebum, sehingga pori-pori lebih mudah tersumbat.
Ditambah dengan faktor stres atau ketidakseimbangan hormon, jerawat di T-Zone bisa menjadi masalah berulang. Kunci mengatasinya adalah menjaga keseimbangan produksi minyak melalui skincare yang tepat, seperti menggunakan pembersih dengan bahan salicylic acid atau niacinamide. Jangan lupa untuk tetap menjaga pola hidup sehat agar kulit lebih stabil dari dalam.
Sahabat Fimela, memahami penyebab breakout di area wajah tertentu memang membutuhkan kepekaan dan konsistensi. Namun, jangan pernah menyerah untuk terus merawat kulitmu dengan penuh perhatian dan kasih sayang, ya!
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.